Wednesday, November 2, 2016

Enam Perbuatan Ini Dapat Kokohkan Kaki Saat Lewati Shirathal Mustaqim




Umat Islam tentu sangat familiar dengan Shirathal Mustaqim. Jembatan ini akan dilewati setiap Bani Adam pada pada hari kiamat kelak. Konon Shirathal Mustaqim disebut-sebut seperti rambut yang dibelah tujuh. Sehingga sulit dibayangkan bagaimana manusia bisa melewatinya.

Ditambah lagi, permukaan jembatan ini sangat licin, memiliki kait, cakar dan duri. Meski di ujung jembatan ada surga yang menanti, namun sepanjang lintasan adalah neraka yang berapi-api. Hal ini membuat kaki setiap manusia tidak akan mudah untuk melangkah.


Hanya amalan di dunia saja yang menyelamatkan, sedangkan selebihnya harus pasrah. Jika saja manusia melakukan enam perbuatan ini semasa hidup, maka bisa jadi kaki akan kokoh hingga di ujung jembatan. Apa saja perbuatan tersebut? Berikut selengkapnya.

1. Keterikatan pada Masjid
Perbuatan pertama yang ternyata dapat mengokohkan kaki kita ketika melewati jembatan Ash-Shirat ialah keterikatan pada masjid. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah yang mengatakan bahwa masjid merupakan tempat bagi orang-orang yang bertakwa.

Oleh sebab itu, Allah akan menyantunu orang yang menjadikan masjid sebagai rumah dengan roh, wewangian, dan rahmat. Tidak hanya itu, orang yang memiliki keterikatan dengan masjid akan diberi petunjuk oleh Allah SWT ketika melewati Ash-Shirat agar bisa masuk ke dalam surga.

2. Ikhlas Bersedekah
Tidak hanya keterikatan dengan masjid, agar bisa lebih kaki kita tidak mudah terperosok ke dalam neraka saat melewati jembatan Ash-Shirat, maka ada perbuatan yang harus kita laksanakan yakni ikhlas dalam bersedekah.

Pada dasarnya sedekah dapat dilakukan dengan apa saja, asalkan sesuatu yang halal. Baik itu harta, jasa bahkan senyuman pun sudah dikatakan sebagai sedekah. Namun, satu hal yang harus diingat ketika kita mengamalkannya belajarkan untuk ikhlas memberikannya kepada orang lain. Sebab ada balasan besar untuk amalan yang demikian. Rasulullah SAW bersabda:

�Barangsiapa berbuat kebaikan dengan bersedekah maka dia diperbolehkan melalui ash-Shiraat dengan mendapatkan petunjuk.�

3. Memaafkan Kesalahan Seorang Muslim
Setiap manusia tentu tidak pernah luput dari kesalahan dan dosa, baik itu kepada Allah ataupun kepada sesama muslim lainnya. Namun, ternyata sebagai sesama muslim kita harus saling memaafkan kesalahan orang lain. Sebab dengan melakukannya, maka Allah akan memudahkan langkah kita saat melewati jembatan Ash-Shirat di akhirat kelak.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, �Barangsiapa yang memberi maaf terhadap orang lain, maka Allah akan menyedikitkan kesulitannya di hari Kiamat.�

4. Mengurangi Beban Kesulitan Orang Lain
Perbuatan selanjutnya yang juga menjadi pengokoh kaki saat melewati jembatan Ash-Shirat ini adalah dengan mengurangi beban kesulitan orang lain. Ketika berada di dunia, sebagai sesama manusia kita harus saling menolong satu sama lain. Saat kita melakukannya dengan hati yang ikhlas, maka Allah akan menolong kita saat berada di akhirat kelak.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah, Rasulullah SAW bersabda, �Barangsiapa yang menyambungkan bagi saudaranya yang Muslim kepada orang yang mempunyai kekuasaan dalam menyampaikan kebaikan atau memberikan kemudahan kepada orang yang tengah dalam kesulitan, Allah akan memberikan pertolongan atas kemudahan melewati ash-Shiraath pada hari Kiamat ketika kaki tergoyah.�

5. Membantu Kebutuhan Orang Lain
Tidak cukup hanya mengurangi beban orang lain, ternyata untuk dapat mengokohkan kaki saat melewati jembatan ini kita juga harus senantiasa membantu kebutuhan orang lain.

Dalam hadits yang diriwayatkan dari Anas, disebutkan bahwa telah datang seseorang kepada Rasulullah SAW. dan bertanya, �Wahai Rasulullah, Manusia bagaimana yang paling dicintai oleh Allah?� Rasulullah menjawab, �Manusia yang paling dicintai Allah adalah orang yang paling bermanfaat bagi yang lainnya, amalan yang paling dicintai oleh Allah yang akan membuat kebahagiaan seorang Muslim yang lain adalah: meringankan kesulitan orang lain, memenuhi sebagian utangnya, memberi makan seseorang yang sedang kelaparan, dan memberikan kemudahan bagi orang yang sedang membutuhkan itu lebih baik daripada beriktikaf di masjid ini selama satu bulan. Barangsiapa yang melapangkan diri untuk membantu orang lain, Allah akan mengisi hatinya pada hari Kiamat dengan keridhaan-Nya dan barangsiapa yang berjalan dengan saudaranya akan suatu kebutuhan kemudian dia bisa memenuhinya, maka Allah akan menetapkan dua kakinya pada hari ketika kaki-kaki akan terpeleset ke dalam neraka.�

6. Menjaga Kaum Mukminin dari Gangguan Kaum Munafik
Perbuatan terakhir yang daoat menolong kita saat melewati jembatan Ash-Shirat adalah dengan menjaga kaum mukminin dari gangguan kaum munafik. Hal ini bertujuan agar kita selamat dari segala macam gangguan kaum munafik yang dapat menjerumuskan kita ke dalam api neraka di akhirat kelak.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muadz bin Anas, Rasulullah SAW bersabda, �Barangsiapa yang menjaga seorang Mukmin dari gangguan kaum munafik, maka Allah akan mengutus baginya seorang raja yang akan menjaga dagingnya pada hari Kiamat dari panasnya api neraka dan barangsiapa yang menginginkan seseorang terjerumus pada suatu kejelekan, maka Allah akan memasukkannya ke dalam Jahannam sampai dia mau mengakui apa yang dikatakannya.� (HR. Abu Dawud).

Demikianlah informasi mengenai enam perbuatan yang dapat mengokohkan kaki saat melewati Ash-Shirat di akhirat kelak. Sebagai kaum muslimin, sudah sepantasnya kita senantiasa mengerjakan amalan kebaikan. Tujuannya adalah agar Allah SWT memberikan balasan kebaikan pula kepada kita. Semoga kita termasuk orang-orang yang mudah langkahnya menuju surga. (infoyunik)

Hafal 10 Ayat Ini Dapat Lindungi Diri dari Fitnah Dajjal




Dajjal merupakan salah satu makhluk ciptaan Allah yang menjadi pertanda bahwa akan segera datangnya hari kiamat. Ia merupakan sesosok manusia yang memiliki kedua mata namun buta di salah satunya. Di akhir zaman, makhluk inilah yang akan menyebarkan fitnah terbesar bagi umat Muslim.

Fitnah yang disebarkan Dajjal ini akan menjerumuskan umat Islam ke dalam api neraka di akhirat kelak. Hal ini berlaku bagi hamba Allah yang kurang keimanan dan ilmunya terhadap agama islam. Tidak cukup sampai di situ, Dajjal juga menggoda manusia agar tidak mengingkari keislamannya.

Oleh sebab itu, kita harus senantiasa berpegang pada Islam dan mempersenjatai diri dengan keimanan kepada Allah. Tidak hanya itu, ternyata ada cara untuk melindungi diri dari fitnah Dajjal yakni dengan menghapal 10 ayat dalam Al-Qur�an. Ayat apakah yang dimaksud? Berikut informasi selengkapnya.

Rasulullah SAW telah mempersenjatai umatnya untuk membentengi diri dari fitnahan Dajjal. Salah satunya adalah anjuran agar umat Islam menghapal 10 ayat dari Surat Al-Kahfi. Surat ini terdiri dari 110 ayat dan termasuk ke dalam golongan surat Makkiyah.

Nama Al-Kahfi sendiri berasal dari Gua dan As-habul Kahfi yang artinya penghuni-penghuni Gua. Di dalam surat ini selain ada kisah mengenai As-habul Kahfi, ada pula kandungan i�tibar dan pelajaran-pelajaran yang amat berguna bagi manusia salah satunya adalah untuk membentengi diri dari fitnah Dajjal.

Imam Ahmad meriwayatkan dari al-Bara�, bahwa ada seorang laki-laki membaca al-Kahfi di dalam rumah yang terdapat binatang. Lantaran bacaannya itu, binatang tersebut pun pergi. Lantas ia memandang (ke atas) dan tiba-tiba datang gumpalan awan atau mendung yang kemudian meliputi dirinya. Lalu ia memberitahukan kejadian tersebut kepada Nabi SAW dan beliau bersabda:

�Bacalah fulan (surah al-Kahfi), sebab yang kau alami adalah ketenangan yang turun berbarengan dengan al-Qur�an atau turun karena al-Qur�an (dibacakan).�(H.R al-Bukhari dan Muslim dalam Shahiih-nya)

Imam Ahmad juga telah meriwayatkan dari Abu Darda� dari Nabi SAW, bahwa beliau bersabda : �Siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surat al-Kahfi, maka ia terlindungi dari Dajjal.� [HR. Ahmad]. Diriwayatkan juga oleh Muslim, Abu Dawud, an-Nasa�i, dan at-Tirmidzi.

Dari Abu Darda�, ia berkata bahwa Nabi shallallahu �alaihi wa sallam bersabda : �Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al Kahfi, maka ia akan terlindungi dari (fitnah) Dajjal� (HR. Muslim no. 809).

Dari An Nawas bin Sam�an, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu �alaihi wa sallam bersabda : �Barangsiapa di antara kalian mendapati zamannya Dajjal, bacalah awal-awal surat Al Kahfi� (HR. Muslim no. 2937).

Imam Nawawi rahimahullah berkata, �(Kenapa yang dianjurkan untuk dibaca adalah surat Al Kahfi?) Karena di awal surat tersebut terdapat ayat-ayat yang menakjubkan. Siapa yang mau merenungkannya, niscaya ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal. Sebagaimana pula dalam akhir-akhir ayat surat tersebut, Allah Ta�ala berfirman,

�Maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil (hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku?)� (QS. Al Kahfi: 102)� (Syarh Shahih Muslim, 6: 93).

Demikianlah informasi mengenai 10 ayat yang harus dihapal agar terhindari dari fitnah Dajjal di akhir zaman kelak. Maka dari itu, perbanyaklah membaca Al-Qur�an serta pahami dan amalkan kandungan yang terdapat di dalamnya. Semoga kita termasuk hamba Allah yang dapat membentengi diri dari fitnah Dajjal ini. (infoyunik)

Inilah Kriteria Orang Kaya yang Dicintai Allah




Pada kehidupan era kini, kekayaan menjadi salah satu penyebab manusia tinggi hati. Dengan materi yang dimiliki orang yang diberi harta lebih ini seolah mampu membeli kenikmatan duniawi. Tidak dipungkiri, kekayaan mampu menumbuhkan sifat sombong terhadap sesama.

Nabi Muhammad bahkan merisaukan umatnya jika memiliki banyak harta. Karena menurutnya, orang miskin lebih dicintai Allah dibanding yang kaya. Kondisi berlebih materi ini tidak jarang bisa membuat lupa dan terpedaya.

Namun bukan berarti semua yang kaya tidak dicintai Allah. Karena masih banyak orang kaya di luar sana yang mengikuti segala aturan-Nya.  Berikut ini adalah orang-orang kaya yang dicintai Sang Pencipta. Siapa saja? Berikut ulasannya.

Dalam agama Islam, orang miskin menjadi salah satu golongan yang dicintai oleh Allah SWT. Oleh karena itu, ketika di hari kiamat kelak orang miskin akan lebih cepat proses hisabnya dibandingkan orang yang kaya. Berbeda dengan orang kaya yang akan lebih lama, karena banyak yang dipertanggungjawabkannya.

Akan tetapi, itu berarti orang kaya tidak diperhatian dalam agama Islam. Karena ternyata ada juga orang kaya yang dicintai oleh Allah SWT apabila sesuai dengan kriteria yang ditentukan.

Allah SWT mencintai hamba-Nya yang kaya apabila mereka bertakwa serta tidak menampakkan kekayaan yang ia miliki. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, Sa�ad bin Abi Waqqosh ra. mengatakan, Muhammad SAW bersabda:

�Sesungguhnya Allah mencintai hamba-Nya yang bertakwa, yang kaya (berkecukupan), dan tidak menampakkannya.� (HR. Muslim dan Ibnu Hibban)

Orang yang kaya yang bertakwa merupakan sosok sempurna, selain mereka memiliki kelebihan dari segi materi orang yang demikian ini juga memiliki kekayaan hati untuk senantiasa mengikuti perintah Allah SWT.

Tentu saja agak sulit untuk menemukan orang yang demikian. Sebab, kebanyakan orang yang sudah mendapatkan kekayaan seolah lupa akan perintah agama. Bahkan banyak di antara mereka yang terjerumus dalam lembah kesesatan karena kekayaan tersebut.

Banyak orang yang sudah memiliki kekayaan berlimpah namun tetap saja merasa tidak puas. Mereka justru terus mencari cara untuk menumpuk harta agar semakin banyak dengan cara apapun termasuk perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT.

Selain itu, Allah juga mencintai hamba-Nya yang kaya namun tidak menampakkannya. Maksudnya adalah orang tersebut tidak pamer dan tidak sombong atas kekayaan yang dimilikinya tersebut. Namun, kriteria ini juga lumayan sulit untuk ditemui pada era sekarang ini.

Banyak kita jumpai fenomena orang kaya yang suka memamerkan hartanya kepada orang lain. Hal ini banyak ditemukan di media sosial, ada orang kaya yang berfoto dengan mobil, uang, ataupun memamerkan segala perhiasan mereka agar dilihat khalayak ramai. Padahal yang demikian itu tidak ada faedahnya sama sekali.

Ketahuilah bahwa orang kaya yang sombong itu termasuk dalam golongan orang yang dibenci oleh Allah SWT. Maka dari itu, apabila kita diberi kelebihan berupa harta tetaplah menjadi orang yang rendah hati.

Selain kriteria di atas, Allah SWT juga mencintai orang kaya yang tetap rendah hati, dermawan (gemar bersedekah). Sudah sepantasnya apabila diberikan kelebihan kita membagikannya sedikit kepada orang yang memerlukan. Sebab, dalam harta kita tersebut terdapat jatah kaum miskin yang seharusnya diberikan.

Demikianlah informasi mengenai orang kaya yang dicintai oleh Allah SWT. Ternyata mereka adalah orang kaya yang tetap bertakwa kepada-Nya serta tidak memamerkan harta yang dimilikinya tersebut kepada orang lain. Semoga kita diberi limpahan rezeki dan termasuk dalam kriteria di atas. (infoyunik)

Jika Istri Berbuat Maksiat, Apakah Suami Yang Menanggung Dosa Istri ?? Berikut Jawabannya


ketika istri berbuat maksiat

Apakah suami menanggung dosa istri ketika istri tidak berjilbab atau membuka aurat di depan orang lain?

Jawab:

Bismillah was shalatu was salamu �ala Rasulillah, wa ba�du,

Kaidah secara umum yang disebutkan Allah dalam al-Quran,

????? ?????? ????????? ?????? ???????

Seseorang tidak akan menanggung dosa orang lain.

Pernyataan ini Allah sebutkan 4 kali dalam al-Quran, di surat al-An�am: 164, al-Isra: 15, Fathir: 18, dan az-Zumar: 7.

Karena setiap jiwa menanggung amalnya sendiri-sendiri.

Allah berfirman,

????? ?????? ????? ???????? ?????????

�Setiap jiwa tergadaikan dengan amalnya.� (QS. al-Muddatsir: 38).

Termasuk maksiat yang dilakukan seseorang, dia sendiri yang akan menanggungnya. Bukan orang lain.

Mendapat Cipratan Dosa

Hanya saja, bisa saja orang mendapatkan cipratan dosa, karena maksiat yang dilakukan orang lain.

Dan itu terjadi karena beberapa sebab. Diantaranya,

Pertama, Menjadi pelopor maksiat

Gara-gara keberadaan orang ini, masyarakat menjadi kenal maksiat. Atau semakin berani melakukan maksiat. Sehingga dia turut mendapatkan saham dosa dari semua orang yang terpengaruh dengannya dalam melakukan maksiat.

Karena yang Allah catat dari kehidupan kita, tidak hanya aktivitas dan amalan yang kita lakukan, namun juga dampak dan pengaruh dari aktivitas dan amalan itu.

Allah berfirman di surat Yasin,

?????? ?????? ??????? ?????????? ?????????? ??? ????????? ???????????? ??????? ?????? ????????????? ??? ??????? ???????

�Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).� (QS. Yasin: 12)

Dalam hadis dari Jarir bin Abdillah radhiyallahu �anhu, Rasulullah shallallahu �alaihi wa sallam menyebutkan nilai dosa akibat menjadi pelopor maksiat,

???? ????? ??? ???????????? ??????? ?????????? ????? ???????? ????????? ???????? ???? ?????? ????? ???? ????????? ???? ?????? ???? ???????? ???? ????????????? ?????

�Siapa yang mempelopori satu kebiasaan yang buruk dalam islam, maka dia mendapatkan dosa keburukan itu, dan dosa setiap orang yang melakukan keburukan itu karena ulahnya, tanpa dikurangi sedikitpun dosa mereka.� (HR. Muslim 2398).

Orang ini tidak mengajak lingkungan sekitarnya untuk melakukan maksiat yang sama. Orang ini juga tidak memotivasi orang lain untuk melakukan perbuatan dosa seperti yang dia lakukan. Namun orang ini melakukan maksiat itu di hadapan banyak orang, sehingga ada yang menirunya atau menyebarkannya.

Karena itulah, anak adam yang pertama kali membunuh, dia dilimpahi tanggung jawab atas semua kasus pembunuhan karena kedzaliman di alam ini. Nabi shallallahu �alaihi wa sallam bersabda,

??? ???????? ?????? ??????? ?????? ????? ????? ????? ????? ????????? ?????? ???? ???????

�Tidak ada satu jiwa yang terbunuh secara dzalim, melainkan anak adam yang pertama kali membunuh akan mendapatkan dosa karena pertumpahan darah itu.� (HR. Bukhari 3157, Muslim 4473 dan yang lainnya).

Kedua, mengajak orang lain melakukan maksiat

Dia mengajak masyarakat untuk bermaksiat, meskipun bisa jadi dia sendiri tidak melakukannya. Merekalah para juru dakwah kesesatan, atau mereka yang mempropagandakan kemaksiatan.

Allah berfirman, menceritakan keadaan orang kafir kelak di akhirat, bahwa mereka akan menanggung dosa kekufurannya, ditambah dosa setiap orang yang mereka sesatkan,

???????????? ????????????? ????????? ?????? ???????????? ?????? ????????? ????????? ?????????????? ???????? ?????? ????? ????? ??? ?????????

Mereka akan memikul dosa-dosanya dengan penuh pada hari kiamat, dan berikut dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun (bahwa mereka disesatkan). (QS. an-Nahl: 25)

Imam Mujahid mengatakan,

?????? ???????: ?????? ????? ?? ??????? ??? ???? ??? ?????? ?? ?????? ?????

Mereka menanggung dosa mereka sendiri dan dosa orang lain yang mengikutinya. Dan mereka sama sekali tidak diberi keringanan adzab karena dosa orang yang mengikutinya. (Tafsir Ibn Katsir, 4/566).

Ayat ini, semakna dengan hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu �anhu, Rasulullah shallallahu �alaihi wa sallam bersabda,

???? ????? ????? ?????????? ????? ???????? ???? ????????? ?????? ?????? ???? ????????? ??? ???????? ?????? ???? ?????????? ???????

�Siapa yang mengajak kepada kesesatan, dia mendapatkan dosa, seperti dosa orang yang mengikutinya, tidak dikurangi sedikitpun.� (HR. Ahmad 9398, Muslim 6980, dan yang lainnya).

Ketiga, Membiarkan kemunkaran terjadi di tengah keluarganya, padahal dia mampu mengingatkannya

Nabi shallallahu �alaihi wa sallam mewajibkan kita untuk mengingkari kemungkaran yang ada di hadapan kita. Baik dengan tangan, lisan, atau minimal hatinya membenci.

Dalam hadis dari Abu Said al-Khudri radhiyallahu �anhu, Nabi shallallahu �alaihi wa sallam bersabda,

???? ????? ???????? ????????? ??????????????? ???????? ? ?????? ???? ?????????? ????????????? ? ?????? ???? ?????????? ???????????? ? ???????? ???????? ???????????

�Siapa yang melihat kemungkaran hendaklah meluruskannya dengan tangannya, maka jika tidak sanggup (hendaklah meluruskan) dengan lisannya, jika tidak sanggup (hendaklah dia meluruskan) dengan hatinya dan ini adalah iman yang paling lemah.� (HR. Muslim 49).

Bagian dari pengingkaran terhadap kemungkaran itu adalah menjauhinya dan bergabung dengan pelaku kemungkaran. Allah ingatkan para hamba-Nya untuk tidak kumpul dengan orang munafiq,

?????? ??????? ?????????? ??? ?????????? ???? ????? ?????????? ??????? ??????? ???????? ????? ?????????????? ????? ????? ?????????? ???????? ?????? ????????? ??? ??????? ???????? ????????? ????? ??????????

�Sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al Quran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sungguh (jika kalian tidak menyingkir), berarti kalian serupa dengan mereka.� (QS. an-Nisa: 140)

Allah sebut, orang yang ikut nimbrung bersama orang kafir atau orang munafiq dalam melakukan kekufuran dengan �jika kalian tidak menyingkir, berarti kalian serupa dengan mereka.�

Al-Qurthubi mengatakan,

??????? ??????? ????? ??????? ?????????? ????????? ??????????? ????? ?????? ???????? ???????? ? ??????? ???? ???? ?????????????? ?????? ?????? ?????????? ? ?????????? ??????????? ?????? ? ????? ??????? ????? ?????? : (????????? ????? ??????????) . ??????? ???? ?????? ??? ???????? ?????????? ?????? ???????? ?????????? ??????? ???????? ??? ????????? ???????

Ayat ini menunjukkan wajibnya menjauhi pelaku maksiat ketika mereka menampakkan kemungkaran. Karena orang yang tidak menjauhi kemungkaran mereka, berarti ridha dengan perbuatan mereka. Dan ridha dengan perbuatan kekufuran adalah kekufuran. Allah menegaskan, �Berarti kalian seperti mereka.� Sehingga semua yang duduk bersama di majlis maksiat, dan tidak menghingkarinya, maka dosa mereka sama. (Tafsir al-Qurthubi, 5/418).

Hubungan Suami, Istri & Anak

Ketika suami sebagai kepala rumah tangga, membiarkan istrinya atau putrinya bermaksiat, menampakkan aurat, maka kepala keluarga turut mendapatkan dosanya. Karena berarti dia menyetujui kemaksiatan yang dilakukan keluarganya.

Nabi shallallahu �alaihi wa sallam bahkan memberikan ancaman keras bagi suami semacam ini, dan beliau sebut dengan gelar dayuts (lelaki tanpa cmburu).

Dari Ibnu Umar radhiyallahu �anhuma, Rasulullah shallallahu �alaihi wa sallam bersabda,

????????? ??? ???????? ??????? ????? ??????? ?????????? ?????? ????????????: ????????? ?????????????? ????????????? ????????????????? ?????????????

Ada tiga orang yang tidak akan Allah lihat pada hari kiamat: orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, wanita yang meniru gaya lelaki, dan dayuts. (HR. Ahmad 6180, Nasai 2562, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

Mengenai pengertian dayuts, dalam kamus al-Misbah dinyatakan,

?? ?????? ?? ????? ???? ?? ???? ?? ??? ????

Dayuts adalah lelaki yang tidak memiliki rasa cemburu terhadap istrinya. (al-Mishbah al-Munir, madah: da � ya � tsa).

Berbeda ketika suami telah mengingatkan istrinya atau putrinya untuk meninggalkan yang terlarang, sudah diberi peringatan, bahkan ancaman dan hukuman, namun mereka tetap melanggar, dan suami tidak bisa mengambil tindakan apapun, maka suami tidak menanggung dosa mereka.

Sebagaimana ini yang terjadi pada Nabi Nuh dan Nabi Luth. Istri kedua orang soleh ini mengkhianati suaminya. Mereka turut dihukum oleh Allah, setelah Allah menyelamatkan kedua nabi-Nya � alaihis shalatu was salam



Sumber: konsultasisyariah

Tidak Bisa Baca al-Quran itu Berdosa?


tidak bisa baca al-quran

Tanya tadz, sekarang ini banyak orang mengaku Islam tapi tidak bisa membaca Al-Quran, apakah tidak bisa membaca al-Quran itu berdosa? Makasih


Jawab:

Bismillah was shalatu was salamu �ala Rasulillah, wa ba�du,

Salah satu bentuk pelanggaran dalam berinteraksi dengan al-Qur�an adalah memboikot al-Qur�an. Nabi Muhammad shallallahu �alaihi wa sallam mengadu kepada Allah tentang sikap sebagian umatnya yang memboikot al-Quran. Allah ceritakan pengaduhan beliau dalam al-Qur�an,

??????? ?????????? ??? ????? ????? ??????? ?????????? ????? ??????????? ??????????

Rasul berkata: �Ya Rab-ku, sesungguhnya kaumku menjadikan al-Quran itu sesuatu yang diacuhkan.� (QS. al-Furqan: 30).

Bentuk memboikot al-Quran beraneka ragam. Ada yang sangat parah dan ada yang tingkatannya ringan.

Ibnul Jauzi dalam tafsirnya menyebutkan, ada 2 bentuk boikot al-Quran,

Pertama, boikot dalam bentuk tidak memperhatikan sama sekali, tidak mengimaninya dan mengingkarinya. Ini pemboikotan terhadap al-Quran yang dilakukan oleh orang kafir. Demikian keterangan Ibnu Abbas dan Muqatil bin Hayan.

Kedua, boikot dalam bentuk tidak memperhatikan maknanya sama sekali. Dia mengimaninya, membacanya, namun hanya di lisan, dan tidak mempedulikan kandungannya.

(Zadul Masir, 4/473).

Al-Hafidz Ibnu Katsir menyebutkan beberapa bentuk pemboikotan terhadap al-Quran,

??? ?? ??????? ???? ???? ????? ???? ?? ??????? ???? ??????? ?? ??????? ?? ??????? ???? ????? ?????? ?? ??????? ???? ????? ?? ??????? ?????? ??????? ?????? ?? ??????? ???????? ??? ??? ???? -?? ??? ?? ??? ?? ???? ?? ??? ?? ???? ?? ????? ?????? ?? ???? -?? ??????

Ini termasuk bentuk memboikot qur�an. Tidak mempelajarinya, tidak menghafalkannya, termasuk memboikot al-Quran. Tidak mengimaninya, membenarkan isinya, juga termasuk memboikot al-Quran. Tidak merenungi maknanya, memahami kandungannya, termasuk memboikot al-Quran. Tidak mengamalkannya, mengikuti perintah dan menjauhi laranganya, termasuk memboikot al-Quran. Meninggalkan al-Quran dan lebih memilih syair, nasyid, nyanyian, atau ucapan sia-sia lainnya, termasuk memboikot al-Quran. (Tafsir Ibnu Katsir, 6/108).

Dalam Fatwa Lajnah Daimah juga dinyatakan,

???????? ?? ???? ?????? ??? ???? ?? ??? ????? ??? ???? ????? ??? ???? ?? ???? ?? ??????? ??? ?????? ???? ?? ?????? ??? ????? ???? ?? ??????? ??? ???? ?????? ???? ?? ???? ??? ??? ??? ????? ??? ???? ????? ??? ????? ??? ?????? ???? ??? ?????? ?? ??? ??? ?? ????? ?? ???? ?????? ????? ????? ?????? ?? ????? ???? ?? ???? ??? ?? ???????

Manusia terkadang memboikot al-Qur�an, tidak mengimaninya, tidak mendengarkannya, tidak menyimaknya. Terkadang dia mengimaninya, namun tidak mempelajarinya. Terkadang dia sudah belajar, namun tidak membacanya. Terkadang dia membaca, namun tidak merenunginya. Terkadang dia sudah merenunginya, namun tidak mengamalkannya, tidak menghalalkan apa yang dihalalkan oleh al-Quran, tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh al-Quran, tidak mengikuti hukum yang ada dalam al-Quran. Tidak mengobati penyakit dalam hatinya dengan al-Quran. Sehingga bentuk pemboikotan al-Quran berbeda-beda sesuai tingkatan seseorang berpaling dari al-Quran. (Fatwa Lajnah Daimah, 4/104)

Dari semua tingkatan pemboikotan itu, ada yang sangat parah, ada yang sampai tingkat kekufuran, ada yang berada di posisi dosa besar, dan sampai ada yang dibenci secara syariat.

Memahami ini, berarti tidak bisa membaca al-Quran, ada dua bentuk,

Pertama, tidak baca al-Quran karena keterbatasan yang dimilikinya.

Dia sudah berusaha untuk belajar, tapi tetap tidak mampu membacanya. Dalam kondisi semacam ini, dia tidak terhitung berdosa.

Kedua, tidak baca al-Quran karena memang cuek dan tidak perhatian dengan al-Quran.

Dia punya kemampuan, bahkan orang akademik, tapi karena dia tidak perhatian dengan al-Quran, hingga dia tidak bisa membaca al-Quran. Dia malu jika harus belajar dari dasar.

Ada artis yang pinter latihan vokal, suaranya bisa fasih. Tapi sayang, hanya dipake untuk menyanyi� menyanyi� tapi giliran al-Quran, dia blepotan. Sungguh memalukan.

Tindakan semacam ini layak disebut memboikot al-Quran.



Sumber: konsultasisyariah

Begini Cara Menawarkan Rumah Dijual Agar Cepat Laku




Banyak orang yang ingin memiliki penghasilan dari bagi persenan dari rumah dijual di Depok atau bisa disebut juga sebagai makelar penjualan rumah. Banyaknya orang yang tertarik tersebut karena hasilnya sangatlah menggiurkan sekali. Ibaratkan Anda mendapatkan 5 persen dari rumah yang dijual, katakanlah senilai 1 Milyar lakunya. Itu sudah berapa juta yang akan Anda kantongi. Seangkan Anda sendiri hanya modal berani dan vocal komunikasi yang mumpuni.

Namun untuk memiliki profesi tersebut Anda harus kuat di bidang jaringan perkenalan dan vocal komunikasinya. Itu merupakan modal pokoknya, selanjutnya Anda juga harus menguasai harga pasar. Hal inilah yang menjadi cukup sulit untuk Anda, karena harga pemasaran rumah itu seiring berjalannya waktu juga akan berubah-ubah. Itu untuk modal dasar, kemudian juga modal agar usaha Anda dengan profesi tersebut tetap langgeng, maka Anda juga harus memiliki sikap disiplin, amanah, dan jujur.

Dengan modal tersebutlah Anda akan mudah untuk membaca peluang penjualan dan pembelian rumah yang akan Anda perantarakan. Sehingga pemilik rumah dijual maupun pembelinya bisa puas dengan pelayanan yang Anda berikan. Langkah promosinya Anda bisa memulai melakukan promosi yang besar-besaran mulai dari media online seperti social media dan fasilitas internet lainnya. Kemudian media cetak seperti koran, majalah, dan brosur-brosur pemberitahuan di jalan. Kemudian secara face to face, dan door to door juga dapat Anda lakukan.

Kesukaan konsumen terhadap rumah yang diminati juga harus Anda kuasai. Seperti macam-macam bentuk rumah dipandang dari sudut zamannya seperti rumah joglo. Kemudian rumah modern seperti rumah desain minimalis. Dan yang terakhir adalah rumah model akulturasi dari keduannya. Dari macam-macamnya bahan bangunan dan material bangunan yang di pakai Anda juga harus bisa menjelaskannya. Yang terpenting juga kualitas rumahnya baik fisik maupun tanahnya.

Selain dari kepemilikan pribadi Anda juga bisa mencari link ke pengeloaan perumahan-perumahan. Biasanya di perumahan dibuka banyak sekali lowongan pemasaran atau marketingnya. Mungkin hanya demikian pembahasan tentang pemasaran dari rumah dijual, semoga bisa menbantu Anda semua, khususnya para perantara penjual rumah. (infoyunik)

Apa Hukumnya Jika Tidak Sengaja Menyebarkan Berita Hoax ??


berita hoax

Bagaimana jika sudah terlanjur menyebarkan berita dusta? Setelah disebarkan baru tahu bahwa itu hoax.

Jawab:

Bismillah was shalatu was salamu �ala Rasulillah, wa ba�du,

Salah satu yang dibenci oleh Allah adalah terlalu aktif menyebarkan berita yang belum jelas kebenarannya. Dalam hadis dari al-Mughirah bin Syu�bah radhiyallahu �anhu, Nabi shallallahu �alaihi wa sallam bersabda,

????? ??????? ?????? ?????? ???????? ????? ??????? ? ??????????? ???????? ? ?????????? ??????????

 Sesungguhnya Allah membenci 3 hal untuk kalian: [1] menyebarkan berita burung (katanya-katanya); [2] menyia-nyiakan harta; dan [3] banyak bertanya. (HR. Bukhari 1477 & Muslim 4582).

Terlebih ketika berita itu bisa bikin geger di masyarakat. Allah mencela orang yang suka menyebarkan berita yang membuat masyarakat ribut. Dalam al-Quran, Allah menyebut mereka dengan al-murjifuun (manusia pembuat onar).

Ketika Nabi shallallahu �alaihi wa sallam di Madinah, beberapa orang tukang penyebar berita terkadang membuat geger masyarakat. terutama berita yang terkait keluarga Nabi shallallahu �alaihi wa sallam. Allah mengancam, jika mereka tidak menghentikan kebiasaan ini, maka mereka akan diusir dari Madinah.

Allah berfirman,

?????? ???? ???????? ??????????????? ??????????? ??? ??????????? ?????? ???????????????? ??? ???????????? ??????????????? ?????? ????? ??? ?????????????? ?????? ?????? ????????

Jika orang-orang munafik, orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah tidak berhenti (dari menyakitimu), niscaya Kami perintahkan kamu (untuk memerangi) mereka, kemudian mereka tidak menjadi tetanggamu (di Madinah) melainkan dalam waktu yang sebentar. (QS. al-Ahzab: 60)

Sehingga, sebelum menyebarkan, pastikan berita anda benar. Hentikan kebiasaan buruk mudah menyebarkan berita. Tanamkan dalam diri kita, menyebarkan berita itu bukan prestasi� prestasi itu adalah menyebarkan ilmu yang bermanfaat, bukan menyebarkan berita.

Bagaimana ketika tidak sengaja menyebarkan berita dusta? Setelah disebarkan, baru diingatkan bahwa ternyata itu hoax.

Pertama, orang yang melakukan kesalahan tanpa disengaja, maka tidak ada dosa baginya, antara dia dengan Allah. Allah berfirman,

???????? ?????????? ??????? ?????? ???????????? ???? ???????? ??? ??????????? ??????????? ??????? ??????? ???????? ????????

�Tidak ada dosa bagimu terhadap kesalahan yang kalian lakukan tanpa sengaja, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. (QS. al-Ahzab: 5).

Namun jika itu merugikan hak orang lain, maka dia bertanggung jawab atas kerugian itu.

Ketika Nabi Daud menjadi penguasa, ada kasus, hewan ternak milik si A, masuk ke lahan pertanian milik si B dan merusak tanamannya. Akhirnya mereka meminta keputusan Nabi Daud. Beliau memutuskan, hewan si A harus diserahkan ke si B, sebagai ganti dari tanaman yang dirusak.

Sementara Sulaiman memiliki pemahaman berbeda. Beliau memutuskan, hewan si A diserahkan ke si B untuk diperah susunya sampai menutupi nilai kerugian tanaman yang dirusak. Dan Allah memuji keputusan Sulaiman. Allah menceritakan,

?????????? ????????????? ???? ??????????? ??? ????????? ???? ???????? ????? ?????? ????????? ???????? ???????????? ?????????? . ??????????????? ???????????

(ingatlah kisah) Daud dan Sulaiman, di waktu keduanya memberikan keputusan mengenai tanaman, karena tanaman itu dirusak oleh kambing-kambing kepunyaan kaumnya. Dan adalah Kami menyaksikan keputusan yang diberikan oleh mereka itu, maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat). (QS. al-Anbiya: 78 � 79)

Kedua, ketika sudah tersebar di forum, berikan penjelasan di forum yang sama bahwa berita itu dusta. Agar anda bisa lepas dari tanggung jawab.

Bagi mereka yang pernah menyebarkan kesesatan, kemudian bertaubat, dia berkewajiban untuk menjelaskan kepada masyarakatnya, tentang kesesatan yang pernah dia ajarkan.

Beberapa ulama yang bertaubat dari kesesatan, mereka mengarang buku  yang membatah pendapat lamanya. Diantaranya Abul Hasan al-Asy�ari. Setelah beliau taubat dari aqidah Kullabiyah, beliau menulis beberapa buku sebagai bantahan untuk aqidah beliau yang lama. Seperti al-Ibanah �an ushul diyanah, dan maqalat islamiyin.

Allah menjelaskan,

?????? ????????? ??????? ???????????? ??????????? ??????????? ??????? ?????????? ??????? ??????????? ??????????

kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itulah Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Menerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS. al-Baqarah: 160).

Wallahu a�lam.



Sumber: konsultasisyariah