Friday, October 7, 2016

Reaksi A'a Gym Atas Hinaan Ahok Terhadap Al Quran

Tags








Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) ikut berkomentar soal video pidato
Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) di Kepulauan Seribu yang
membahas surat Al Maidah ayat 51. Dai asal Bandung itu menganggap
pernyataan Ahok memang menyakiti hati umat Islam. Namun umat Islam
diminta untuk tidak bersikap berlebihan.





Meski begitu, ia meminta umat Islam agar menyikapi pernyataan Ahok
tersebut dengan tenang dan tak melampaui batas. Hal tersebut disampaikan
Aa Gym melalui video dalam halaman facebook resminya dan diunggah pada
Jumat




"Islam tidak mengenal kedzoliman kepada siapapun. Kita sikapi
perbuatan Ahok ini dengan sikap yang tidak melampaui batas bahkan
menunjukkan bagaimana Islam menyikapi dengan sikap terhormat akhlakul
karimah," tutur Aa Gym.







Selain itu, Aa Gym juga meminta Ahok untuk meminta maaf kepada umat
Islam dan tak mengulangi lagi perbuatannya. Berikut pernyataan Aa Gym
selengkapnya:




Kemarin terjadi kehebohan dengan viral dengan tersebarnya
cuplikan pidato saudara Ahok di Kepulauan Seribu. Saya mendengarnya,
menyimaknya beberapa kali. Sehingga banyak umat Islam yang terluka.




Berikut ini adalah statement bahwa saudara Ahok sebagai etnis
Tionghoa itu adalah bukan pilihannya. Ini adalah takdir yang
menciptakannya, sehingga bukan wilayah kita untuk mengomentari etnis.




Dua bahwa saudara beragama non Islam, itu adalah pilihannya. Dan
setiap orang berhak memilih apa yang akan dipertanggungjawabkannya dunia
akhirat. Bagi kita umat Islam tidak ada masalah, lakum dinukum
waliadin.




Adapun saudara Ahok memberikan statemen pernyataan terhadap Al
Quran dengan perkataan yang tidak pada tempatnya dengan cara yang tidak
pada tempatnya ini adalah perbuatan melampaui batas, ini adalah
perbuatan tercela, ini adalah perbuatan yang akan menimbulkan
konsekwensi dari perkataannya.




Oleh karena itu sangat bisa dimaklumi jikalau umat Islam merasa
tersinggung terluka oleh pernyataan yang melampaui batas ini. Apalagi
seorang yang diberikan cobaan jadi pimpinan di Jakarta.




Kepada umat Islam seluruhnya, bahwa takdir adanya kejadian ini
adalah ladang untuk beramal dan pencerah pemikiran serta sikap kita.




Ini alat ukur apakah hati kita tersinggung atau tidak. Kalau kita
merasa biasa-biasa saja Al Quran diremehkan, maka itu menunjukkan kadar
keimanan kita yang masih sangat rendah. Andaikata kita tersengat merasa
terluka, maka ini kita syukuri. Bahwa kita masih peduli dan menghormati
kalam Allah.




Namun pada saat yang sama kita pun harus menyikapi orang yang
melampaui batas ini dengan sikap yang ada dalam koridor ahlakul karimah.
Islam tidak mengenal kedzoliman kepada siapapun. Kita sikapi perbuatan
Ahok ini dengan sikap yang tidak melampaui batas bahkan menunjukkan
bagaimana Islam menyikapi dengan sikap terhormat akhlakul karimah.




Sebaiknya kita ingatkan saudara Ahok bahwa perbuatan ini
perbuatan yang sangat salah dianjurkan untuk memohon maaf secara terbuka
kepad umat Islam diakui dengan jujur dan tidak boleh mengulanginya
lagi. Dan andai pun sudah meminta maaf terbuka, umat Islam adalah
pemaaf.




Namun jikalau merasa tidak bersalah, dan tetap melakukan
perbuatan seperti ini maka mari kita selesaikan dalam koridor hukum.
Kita tuntut keadilan lewat koridor yang benar-benar diharapkan bisa
menuntaskan ini dengan sikap yang adil.




Banyak hikmah kejadian ini, nyata bahwa pemimpin yang berbeda
akidah tidak akan pernah bisa memahami apa yang kita muliakan, kita
hormati. Sulit bagi pemimpin yang berbeda akidah akan memuliakan Allah
karena tidak mengimaninya. Tidak akan bisa menghormati Al Quran karena
tidak mengimaninya. Tidak akan bisa menghormati Rasulullah sebagaimana
mestinya karena tidak mengimaninya. Nyatalah bahwa Al Quran 7 ayat
memerintahkan kita untuk tidak mmeilih orang yang berbeda akidah karena
memang tidak akan pernah bisa memuliakan Allah, memuliakan kalam Allah,
memulikan Rasulullah sebagaimana mestinya.




Semoga adanya kejadian ini benar-benar membuat kita semua
memahami apa yang semestinya kita lakukan. Mudah-mudahan semua pihak
mendapat pelajaran dan mengambil hikmah. Sekian, wassalamualaikum wr wb.