Berita Hangat Kuku - Pasca aksi massa 4 November, Presiden Joko Widodo kembali bertemu dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Jika sebelumnya Jokowi mengundang tokoh NU ke Istana, kini giliran Jokowi yang menyambangi kantor PBNU (07/11).
Terkait kunjungan Jokowi ke PBNU, wartawan senior Edy A Effendi menyampaikan sejumlah pesan kepada Presiden Jokowi.
�Ingat Pak @jokowi jangan dekati umat Islam pas ada kisruh saja. Pas lagi aman, Anda berkarib-karib dengan para cukong Cina. Gak jelas blas,� tegas Edy di akun Twitter @eae18.
Edy juga mengingatkan bahwa silaturahmi Jokowi ke PBNU secara tidak langsung akan membenturkan beberapa kelampok umat Islam. �Dengan silaturahmi ke PBNU struktural, Pak @jokowi secara tak langsung akan benturkan beberapa kelompok umat Islam lain. Ini berbahaya. Umat Islam Indonesia ini tak hanya dari kelompok NU saja. Pak @jokowi gak peka banget. NU sendiri pecah,� tegas @eae18.
Menurut Edy, di dalam NU sendiri ada PBNU struktural dan NU Kultural. �Pak @jokowi ndekati PBNU struktural dan abai pada umat NU kultural, yang juga berbeda pandangannya dengan PBNU struktural. Pak @jokowi tak melihat, bahwa umat Islam itu tak hanya kubu PBNU struktural. Banyak umat lain yang perlu diajak dialog,� ungkap @eae18.
Sindiran keras juga dilontarkan Edy. �Pak @jokowi mau cium tangannya Megawati. Ayo cium tangan Abah @HabibluthfiYahya, Mbah Maimoen Zubair, Habib Syaikhon Bin Musthofa Al Bahar,� tulis @eae18.
Sebelumnya, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj menolak stigma bahwa aksi 4 November ditunggangi oleh kelompok tertentu.
�Tidak tepat untuk menstigma bahwa aksi damai 4/11 ditunggangi oleh kelompok-kelompok tertentu. Lebih bijaksana bagi semua pihak hendaknya mengambil pelajaran dari aksi damai 4/11 tersebut,� kata Said Aqil membacakan pernyataan sikap PBNU kepada wartawan, di Kantor PBNU, Jakarta Pusat (07/11). SUMBER (it)